Mangrove kini menjadi materi utama dalam kegiatan International Tropical Summer Course 2022 (ITroSCo 2022). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan bersama International Office Universitas Diponegoro dan Archipelagic and Island States (AIS) Forum menyelenggarakan ItroSCo 2022 dengan tema utama The Hidden Gem of Mangrove Ecosystem in Indonesia Toward Society 5.0. Dalam kursus ini calon peserta akan mempelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan mangrove dan bidang kelautan dan juga beberapa subtema antara lain: Sistem Mixed Mangrove-Aquaculture (Silvo-Aquaculture), Pemulihan Mangrove dan Perikanan, Diversifikasi Produksi Pangan Mangrove, Keanekaragaman Jamur Manglicolous dan Perannya Menjaga Kesehatan Ekosistem Mangrove, Produk Alami dari Mangrove untuk Biofarmaka Masa Depan, Deteksi Perubahan Cakupan Mangrove Menggunakan Alat Mesin Google Earth, Pengenalan Pulau Karimunjawa, Filosofi dibalik Seni Batik Mangrove Indonesia, Pengenalan Budaya Jawa, Peran Mangrove dalam Pelindungan Pantai dan Ekowisata sebagai Praktik Konservasi Mangrove di Indonesia. Kegiatan ITroSCo tahun 2022, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan menaungi 7 peserta yaitu Eka Naluvui dari University of Fiji (Kepulauan Fiji), Eddie Niuwini Kwailiu dari Pacific TAFE, University of the South Pacific (Kepulauan Solomon), Nabanita Das Tinni dari Shahjalal University of Science and Technology (Bangladesh), Javel Kelly-Gay Noble dari The University of the West Indies (Jamaika), Tonmoy Kumar Saha dan Efaj Salekin Arnob dari Sylhet Agricultural University (Bangladesh) serta Nyckelle Annastacia Yearwood dari University of Guyana (Guyana)
Kegiatan ITroSCo hari keempat diisi oleh Guru Besar Program Studi Teknologi Hasil Perikanan yaitu Prof. Dr. Ir. Eko Nurcahyo Dewi, M.Sc., dimana Prof. Eko mempresentasikan tentang Diversifikasi Produksi Pangan Mangrove. Ada banyak jenis pohon bakau yang tumbuh di sepanjang pesisir Indonesia, namun tidak semuanya dapat dikonsumsi sebagai makanan. Bruguiera gymnorrhiza / Oriental Mangrove atau Lindur dalam Bahasa Indonesia merupakan salah satu contoh tumbuhan mangrove yang dapat diolah menjadi tepung karena kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya yang tinggi. Tepung avicennia marina merupakan bahan utama pembuatan donat, brownies, cake, dan roti. Mangrove jenis lain dapat diproduksi sebagai tepung seperti bruguiera gymnorrhiza. Namun beberapa senyawa anti gizi seperti tanin, saponin, dan hidrogen sianida (HCN) harus dihilangkan agar tepung aman untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan seperti kue, biskuit, nugget dll. Buah lindur yang matang dipilih. dan dicuci untuk menghilangkan kotoran. Prof. Eko selalu mengingatkan kita untuk menghilangkan faktor antinutrisi yang dapat memberikan rasa pahit, juga kandungan hidrogen sianida dalam air yang lebih rendah, kurang lebih 3 kali dalam air karena masih terdapat sannin di dalamnya. Buah lindur yang kandungan anti nutrisinya lebih sedikit kemudian dipotong kecil-kecil atau dirajang agar permukaannya mengecil, emping yang sudah kering kemudian digiling menjadi tepung halus.