Pemalang (27/7) Desa Saradan memiliki berbagai macam UMKM, salah satunya adalah UMKM “Keripik Bu Kus”. UMKM ini memproduksi berbagai macam jenis keripik, di antaranya; keripik bayam, keripik peyek, keripik rebon, keripik tempe, dan keripik oncom. Namun, kemasan untuk pengiriman yang digunakan pada produk ini masih konvensional, yaitu berupa plastik dan staples yang dimasukkan kedalam kaleng. Hal ini membuat ketahanan produk menjadi lebih singkat dan daya tarik konsumen lebih sedikit sehingga pemasaran hanya dilakukan di kawasan daerah.

Permasalahan Bu Kus selaku owner selama dalam menjual keripik yaitu padasistem pengiriman. Bu Kus mengatakan bahwa setiap beliau mengirimkan keripiknya keluar kota selalu sampai dalam keadaan remuk dan tidak berbentuk lagi. Maka dari itu, mahasiswa KKN TIM II UNDIP yang diwakili oleh Indira Bintang dari jurusan Teknologi Hasil Perikanan, memberikan sebuah booklet berisi tips dan cara pengemasan yang aman untuk pengiriman produk keripik keluar kota, yang disertai dengan pemasaran produknya melalui aplikasi digital shopee untuk membuat pemasaran produk keripiknya lebih luas lagi. Tidak hanya booklet, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga memberikan peninggalan berupa bubble wrap untuk meningkatkan kualitas pengiriman keripik yang aman.

Pelaku UMKM di Desa Saradan menyambut baik edukasi ini. Salah satu pengrajin keripik, Ibu Kus mengungkapkan, “Tahapan Kemasan baru ini sangat membantu dalam memasarkan dan pengiriman produk kami. Kemasan yang aman sehingga produk keripik dapat sampai dengan keadaan utuh ke luar kota.”

× How can I help you?