Mahasiswa KKN Undip Tim II yang bertugas di Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan melakukan edukasi terkait pentingnya gizi seimang selama masa pertumbuhan balita dengan “Makanan Sehat Untuk Balita Hebat” yang dilakukan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 di Posyandu Bougenvile Kelurahan Kedungwuni Barat. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Haniifah Zahraini, mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, program studi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Diponegoro sebagai program monodisiplin.

“Pentingnya untuk memperhatikan gizi balita selama masa pertumbuhan karena akan mempengaruhi tumbuh kembang balita. Orang tua pun harus memahami kebiasaan makan anak yang biasanya menyisihkan makanan yang tidak mereka sukai seperti sayur dan ikan. Peran orang tua yaitu dengan melakukan pengenalan makanan kepada dan melakukan kreasi atau inovasi olahan makanan untuk anak, namun harus tetap memperhatikan gizi makanan tersebut. Inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengolah ikan sehingga tidak lagi menyerupai ikan, sehingga dapat disukai anak” tutur Haniifah selaku pelaksana kegiatan.

Masih kurangnya informasi terkait bahaya mengkonsumsi makanan instan berpengawet untuk balita dan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, serta inovasi olahan pangan dari hasil perikanan yang belum beragam melatar belakangi kegiatan mondisiplin ini. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kader posyandu dan ibu yang memiliki balita di Posyandu Bougenvile, Kedungwuni Barat. Selain melakukan edukasi terkait pentingnya gizi seimbang untuk balita, adapun sharing session seputar inovasi makanan apa saja yang dapat dibuat untuk anak yang tidak menyukai ikan dan sayur. Diakhir kegiatan, ibu yang memiliki balita diberikan inovasi olahan pangan dar hasi perikanan yaitu bola – boa ikan nila sebagai salah satu contoh inovasi olahan pangan dari ikan yang dapat menjadi solusi agar anak mau mencoba dan mengkonsumsi produk hasil perikanan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat, selain memberi edukasi terkait pentingnya gizi seimbang selama pertumbuhan balita, para ibu yang mempunyai balita juga sangat terbantu dengan contoh serta resep inovasi olahan pangan dari hasil perikanan supaya anak berani mencoba dan mengkonsumsi ikan tetapi tidak berbentuk ikan” tutur bidan posyandu Kedungwuni Barat, Bu Laely.

Kedepannya diharapkan setelah dilaksanakan kegiatan ini, para kader posyandu dan ibu – ibu yang memiliki balita dapat lebih memperhatikan gizi yang terkandung pada makanan yang diberikan kepada balita dan juga dapat mengurangi konsumsi makanan instan berpengawet untuk balita, serta diharapkan makin banyak nya inovasi – inovasi olahan pangan dari hasil perikanan yang dibuat.

 

 

 

 

(Haniifah Zahraini / Teknologi Hasil Perikanan)

× How can I help you?